"SAY NO TO BULLY"
Kringg… kringg… (bunyi alarm milik fenny)
Fenny : “Sudah pukul 04.00 yah? Aku harus segera membantu ibu ini. Pasti beliau sudah kecapean banget. Kasihan sekali dia” (sambil beranjak dari tempat tidur)
Fenny : “Ibu.. buu maafyah aku agak telat bangunnya”
Ibu : “Iya nak gak papa”
Fenny : “Ibu aku cuciin piringnya yah? Sama cuci baju juga pasti ibu udah cape bangetkan?” (sambil mencuci piring)
Ibu : “ Iya nak terimakasih banyak ”
Setelah pekerjaan rumah yang ia anggap sudah selesai lantas ia segera bergegas untuk segera berangkat ke sekolah tercintanya. Tak lupa pula ia berpamitan kepada kedua orang tuanya yang semenjak kecil merawat dirinya sampai sekarang. Ia tidak peduli dengan profesi ayahnya yang hanya sebagai petani dan Ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci
Fenny : “Ibu, Ayah aku berangkat ke sekolah dulu yah ”( sambil mencium tangan kedua orang tuanya )
Ibu : “ Hati-hati nak. Belajar yang rajin saying. Patuhi aturan bapak ibu guru kamu di sekolah ” ( sambil membelai kerudung anaknya )
Ayah : “ Jangan nakal disana nak. Ingat pesan ayah ibu kamu. Ayah dan ibu sayang kamu ”
Fenny : “ Baik ayah ibu. Assalamualaikum ” (sambil meninggalkan orang tuanya)
Ayah+ibu : “ Waalaikumsalam wr.wb ”
Seketika ia melihat banyak sekali siswa yang berangkat menggunakan mobil pribadinya yang setiap hari mengantar jemput pemiliknya dari rumah ke sekolahan dan sebaliknya itu. Sesekali dia merasa iri terhadap siswa lain yang berangkat ke sekolah menggunakan mobil pribadinya sementara ia hanya berangkat menggunakan sepeda itupun bisa dibilang sudah tidak layak pakai lagi. Namun ia sadar akan pekerjaan orang tuanya yang serba berkecukupan.
Fenny : “ Enak bangetyah mereka bisa berangkat menggunakan mobil pribadinya masing-masing antar jemput lagi. Sementara aku berangkat menggunakan sepeda berbeda sekali dengan mereka ”
Beberapa menit kemudian ia pun berjalan dari parkiran menuju ruang kelas, Sesampainya di sana kemudian ia segera meletakan tas merah yang merupakan hadiah saat ia kelas 3 SMP dan bergegas mengambil sapu untuk membersihkan ruang kelas. Yang memang hari selasa adalah jadwal piket dirinya.
Fenny : “mumpung kelas masih sepi nih aku piket aja kaliyah, baiklah” (sambil menyapu)
Para siswa lain kelas 2 Sakura pun memasuki ruang kelas yang seakan tidak memperdulikan Fenny yang tengah membersihkan ruang kelasnya sendiri. Tak terkecuali dengan 3 orang siswa yang bernamaEdi, Canggih dan Dwiki
Mereka pun memasuki ruang kelas 2 Sakura dan dengan sengaja menggibaskan kakinya supaya lantaiyang tadinya bersih menjadi kotor lagi akibat ulahnya dan menyiram lantai yang ada dibawah kaki fenny
Canggih : “ Ayo kita siram lantai ini dengan air persis di bawah kakinya biar dia terus-terusan membersihkan lantai seumur hidupnya” ( sambil menyiram lantai )
Edi : “ Rasain kamu mampus !!” ( yang terus-terusan menyiram lantai )
Dwiki : “ Hahaha emang enak digituin? Makanya jangan jadi anak orang miskin”
Fenny : “kenapa sih kamu jahat banget sama aku, kalau aku emang anak orang miskin kenapa?”
Canggih : “diam kamu!! Udah jadi anak orang miskin belagu lagi (mendorong fenny)
Melihat sahabatnya diperlakukan tidak baik dengan orang lain lantas ia segera menghampiri mereka.
Dengan wajah merah ia menghampirinya
Fela : “ Hey kalian apa-apaan ini? Hentikan ini! ”
Edi : “ Siapa kamu? Berani sekali kamu? “ ( sambil mendorong bahu Fela )
Fela : “ Kalian tidak perlu tau siapa aku yang jelas aku sahabat Fenny. Pergi kalian! Pergi!! “
Canggih : “ Awas kamu! Sok berani jadi cewek! “ (sambil menunjuk ke arah Fela)
Fela : “ Kalian tidak dengar aku ngomong apa? Otakmu dimana? hingga aku harus menjelaskan padamu berkali-kali. Pergi! Cepat pergi! “
Lantas Edi, Canggih, Dwiki pun meninggalkan Fela dan Fenny. Sementara Fela yang tadinya emosi sekarang kembali menjadi dirinya yang ramah dan penolong. Ia segera menolong Fenny yang sedang
membersihkan lantai
Fela : “ Kamu tidak apaapa Fen? Sini aku bantu “ ( sambil mengambil alat pel yang ada di tangan Fenny )
Fenny : “ Aku gak apa-apa Fel. Terimakasih sudah mau bantu aku “ ( sambil menyerahkan alat pel ditangannya )
Fela : “ Santai aja tidak usah dipikirin soal mereka yah?”
Fenny : “ Iya sekali lagi terimakasih banyak”
*TEETTT….. TEETTT…..*
Bel masuk sekolah pun berbunyi yang menandakan supaya semua siswa segera memasuki ruang kelas dan duduk rapi di tempat duduknya masingmasing. Tak terkecuali dengan mereka yang dari tadi membersihkan lantai pun segera bergegas untuk meletakkan alat pel dan sapu ke tempat semula dan segera duduk ditempat duduknya masing masing.
Yang kebetulan mereka duduk satu meja, dan beberapa menit setelah mereka duduk akhirnya guru pun memasuki ruang kelas 2 Sakura untuk membagikan ilmunya.
* Beberapa jam kemudian *
Bel yang semula menandakan masuk sekolah kini telah berubah menjadi bel waktu istirahat . Tiba-tiba Edi, Canggih dan Dwiki yang tadinya duduk di mejanya berjalan menuju arah Fenny dan Fela, lantas mereka berbincang-bincang.
Canggih : “ Hallo Fel gimana pelajaran menurutmu hari ini? Menyenangkan bukan? “ ( sambil mendorong bahu fela)
Dwiki : “ Pasti menyenangkan iyakan Fel, Fen? Hahaha iya tidak? “
Fela : “ Jangan pegang-pegang aku! Jijik aku!” ( sambil membersihkan bahu bekas tangan Canggih )
Edi : “ Galak banget jadi cewek! Sok berani sekali kamu hah?” ( menajamkan tatapannya )
Fela : “ Kalau iya aku berani sama kalian kenapa? Masalah? Aku bilangin sekali lagi sama kalian jangan pernah kalian ganggu Fenny sahabatku. Paham?
Canggih : “ Kalau kami berani gimana? Emangnya kami takut? Jangan mimpi! “ ( sambil mendorong bahu Fela sampai jatuh di lantai )
Dwiki : “ Sok-sok an jadi cewek. Iya tidak Fen?” ( memegang bahu Fenny )
Fela : “ Lepaskan! Jangan sentuh dia!” balas Fela ( beranjak bangun dari lantai )
C,D,E : “ Bodo amat!!”
Canggih : “ Fen, nanti sepulang sekolah aku tunggu kamu di lapangan sekolah. Kalau sampai kamu tidak datang akan aku habisi kamu!” ( membisikkan ke telinga Fenny )
Melihat tingkah laku sahabatnya yang aneh tersebut, membuat Fela penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada diri Fenny. Ia pun segera menanyakannya
Fela : “ Kamu kenapa Fen? Kenapa murung begitu? Ada masalah apa?”
Fenny : “ Aku tidak apa-apa Fel lagian tidak ada masalah kok. Tenang saja”
Fela : “ yang bener gapapa?”
Fenny : “ iya aku gapapa “
* TEETT… TEETTTT… *
Bel menandakan waktu istirahat selesai berbunyi. Semua siswa Japan High School yang semula banyak siswa pergi ke kantin, toilet, perpustakaan ataupun sekedar berbincang-bincang dengan siswa lain segera bergegas memasuki ruang kelas masing-masing.
Guru mata pelajaran bahasa Jepang sudah memasuki ruang kelas 2 Sakura, tetapi ada 3 meja kosong. 3 meja tersebut adalah tempat duduk dari Edi, Canggih dan Dwiki. 15 menit berlalu namun mereka tak kunjung memasuki ruangannya dan tiba-tiba
Edi : “ Tokk.. tokk.. permisi bu maaf telat” ( berjalan menuju tempat duduknya )
Bu melody : “ Eh kalian bertiga! Kemari! Habis kemana kalian?
Canggih : “ Kami habis ke kantin Bu. Maafkan kami “
Bu melody : “ Keluar kalian! Sudah tau aturan yang ada di sekolah inikan? Pergi! Kalian boleh masuk setelah jam pelajaran saya selesai! Mengerti? ( menunjuk ke arah pintu )
C,D,E : “ Kami mengerti bu “
Sementara Edi, Canggih dan Dwiki diluar, suasana kelas pun kembali normal seperti biasanya. Guru bahasa jepang itu pun kembali menyambung pelajaran. Dua jam kemudian bel pulang sekolah berbunyi
Bu melody : “ Baik anak-anak sampai disini pelajaran hari ini. Konnichiwa “
Para siswa pun membereskan bukunya masing-masing tak terkecuali dengan Edi, Canggih, Dwiki yang semula mereka diluar kembali memasuki ruang kelas. Dengan wajah kesal mereka pun mengambil tasnya masing-masing dan segera pergi meninggalkan ruang kelas.
Namun berbeda dengan Fenny dan Fela, semua siswa kelas 2 Sakura sudah meninggalkan ruangannya tetapi mereka masih berada di dalam kelas. Fela pun segera mengajak sahabatnya itu untuk pulang bersama dengannya
Fela : “ Ayo Fen kita pulang, nungguin apa sih kamu? “
Fenny : “ Duluan aja Fel, aku ada urusan sebentar “
Fela : “ Urusan apa sih? Aku bantuyah? Gapapakan?”
Fenny : “ Maaf banget fel gabisa. Lagian ini cuma sebentar kok. Duluan aja “
Fela : “ Yang bener gapapa? “
Fenny : “ Iya gapapa “
Fela : “ Yaudah. Duluan yaa “
Fenny : “ iya hati-hati “
Sementara Fela curiga dengan Fenny lantas ia pun pura-pura pergi meninggalkan Fenny sendirian. Kemudian Fenny bergegas menuju lapangan sekolah untukmenemui Edi, Canggih dan Dwiki yang dari tadi menunggunya. Fela pun mengikuti langkah sahabatnya itu tanpa diketahui oleh fenny.
Dia terus mengikutinya dan tanpa sengaja dia melihat bahwa mereka menyiksa Fenny dengan begitu kejamnya.
Canggih : “ Rasain kamu, rasain! Makanya bilang sama sahabatmu itu jangan pernah berani sama kami lagi!! Hahahaa “ ( sambil mengeluarkan semua isi tas Fenny )
Edi : “ Dasar anak miskin! Cupu! ” ( mendorong bahu Fenny )
Fenny : “ Kalian kenapa sih perlakukan aku seperti ini? Aku punya salah apa sama kalian? Tolong jangan ganggu aku sama Fela, aku mohon “ ( sambil memunguti bukunya )
Dwiki : “ Salah kamu banyak! Paham! Hahaha “ ( terus menginjak buku Fenny )
Tibatiba edi, canggih dan dwiki membawa fenny ke dalam gudang. Fenny pun dikunci di dalam gudang tersebut yang penuh dengan barang bekas tidak terpakai lagi.
Melihat perlakuan yang sangat keji terhadap sahabatnya itu membuat Fela semakin marah menjadi-jadi lantas Ia segera menghampiri mereka semua.
Fela : “ Fenny kamu didalam? Kamu gak apaapa Fen? Tetap tenang disana yah aku pasti akan ngeluarin kamu. Sabar Fenny “ ( sambil mengetuk pintu dan berusaha menenangkan Fenny)
Fela : “ Kalian! Keluarin Fenny sekarang. Aku mohon sama kalian, tolong keluarin dia “ (berlutut)
Edi : “apa ini? Jangan sentuh kaki aku! Alergi nanti!! (mendorong fela)
Fela : “ Aku mohon sama kalian tolong keluarin dia. Tolongg”
Canggih : “ah udahlah gausah ngurusin mereka. Mendingan kita pergi aja yuk “
…..* 2 Jam kemudian *
Fenny akhirnya bisa keluar dari gudang yang kotor itu namun tak disangka dia pingsan akibat kehabisan nafas
Fela : “fen yaAllah kamu gapapa? Sabar yah aku akan segera membawamu ke rs”
dan Fela pun segera membawanya ke rumah sakit terdekat dari sekolahnya itu menggunakan mobil pribadinya.
Hari pun berlalu, Fela yang selama lima hari tidak melihat batang hidung Fenny merasa khawatir akan keadaan sahabatnya itu. Lantas ia pun berbicara dengan Edi, Canggih dan Dwiki yang telah mengunci sahabatnya itu. Perlahan dia menasehati mereka bahwa perbuatan yang mereka lakukan itu sangatkeji diluar layaknya anak sekolahan. Mereka semua berniat meminta maaf kepada Fenny sepulang sekolah atas perbuatan yang mereka lakukan selama ini.
Fela : “ Kalian semua kenapa sih perlakuin fenny kaya kemarin? Dia salah apa? Apa kalian gak kasihan sama dia? Coba kalian bayangkan kalian di posisi dia pasti sakit bukan? “
Edi : “ Iya aku tau bahwa ulah kami itu salah”
Canggih : “ Aku juga ngerti aku menyesal banget dengan semuanya”
Dwiki : “ Bagaimana kalau sepulang sekolah kita kerumah fenny sambil minta maaf dan menanyakan kabar dia sekarang? “
Fela : “syukurlah kalau kalian menyadarinya. Ayo nanti kita ke rumah dia bareng2”
Dwiki : “oke”
Namun niatnya itu ditentang oleh para sahabatnya
Canggih : “ Fen kami minta maaf atas perbuatan yang selama ini kami lakukan sama kamu ” ( sambil berlutut di kaki fenny )
Dwiki : “ Iya fenny, kami sangat menyesal atas perbuatan kami selama ini. Aku mohon fen maafin kami ”
Edi : “ Iya fen tolong maafin kami. Kami janji tidak akan mengulanginya lagi ”
Fenny : “ Iya gak papa aku udah maafin kalian kok, semua perbuatan yang kalian lakukan aku anggap itu menjadi motivasi dan melatih kesabaran dari diri aku. Jadi kalian gak perlu kaya gini. Aku udah lama maafin kalian kok ” ( tersenyum dan mengangkat Edi, Canggih dan Dwiki yang berlutut di kakinya )
Canggih : “ Terimakasih banyak fenn. Sekali lagi terimakasih banyak, memang hati kamu baik banget tak salah semua orang banyak yang sayang kepadamu ”
Fela : “ Oh iyah, kenapa kamu gak berangkat sekolah? Udah 5 hari loh kamu izin dari sekolah. Kamu sakit? Sakit apa? Udah cek ke dokter belum? Kalau belum kita cek ke sana bareng aja ”
Fenny : “ Maaf yah teman-teman, bukan maksud aku membuat kalian khawatir atas ketidakhadiran aku disekolah. Tapi aku berniat untuk mengundurkan diri di sekolah itu ”
Edi : “ Loh? Kenapa fen? Kamu mau pindah? Jangan fen, kamu jangan pindah ”
Canggih : “ Iya fen tolong kamu jangan pindah. Apa mungkin kamu pindah gara-gara kamu trauma atas perbuatan yang kami lakukan sama kamu? Kami minta maaf banget fenny. Tapi tolong jangan pindah sekolah ”
Fenny : “ Memang alasan aku untuk pindah sekolah karna aku trauma atas perbuatan yang kalian lakukan terhadapku. Tapi aku sudah memaafkan kalian semua kok, namun rencana aku untuk pindah sekolah tidak bisa dibatalkan, maaf banget teman-teman ”
Fela : “ Tapi tolong fen jangan pindah jangaannn. Nanti yang aku ajak ke kantin bareng siapa? Nonton drama korea bareng siapa? Bercanda bareng siapa? Ini itu siapa? Gak ada lagi yang bisa gantikan sosok kamu fen. Kami mohon jangan pindah ” (sambil menangis di pundak fenny)
Dwiki : “ Iya fen, kami sayang kamu tolong jangan pindah. Jangaannn ”
Fenny : “ Iya aku ngerti perasaan kalian. Iya deh nanti aku coba bilang sama kedua orang tua aku supaya nanti aku tidak jadi pindah sekolah. Udah ah jangan nangis, ayo semangat ” ( sambil mengusap air mata fela dan kembali menyemangati sahabatnya itu )
Setelah berbicara cukup lama semula yang niatnya Fenny mengundurkan diri dari Japan High School itu akhirnya tidak jadi mengundurkan diri. Keesokan harinya Ia pun kembali pergi ke sekolah tanpa ada lagi yang mengejeknya ataupun mengucilkan dirinya lagi.
Dan akhirnya Edi, Canggih, Dwiki, Fela dan Fenny sekarang menjadi sahabat sejati yang saling mendukung satu sama lain tanpa ada perkelahian selamanya.
**SELESAI**
0 comments:
Post a Comment